Kembali Menjadi Bangsa Indonesia
EPS #3 - MEMBANGUN MPR DI SELURUH WILAYAH INDONESIA - KMBI
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 29, 2022
Kembali Menjadi Bangsa Indonesia
EPS #2 - MEMAHAMI MAKNA KERAKYATAN - KMBI
Aug 17, 2020
Bagian ini dikhususkan untuk membahas filosofi yang ada pada sila-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila-4 yang merupakan sila yang paling sulit dihafalkan dan dipahami ini ternyata merupakan "sila pembeda" terhadap prinsip-prinsip kebangsaan yang ada di negara-negara lain. Sila-4 ini juga harus dipahami sebagai filosofi memilih para pemimpin bangsa. Namun pada kenyataannya, sejak Era Reformasi sila-4 inilah yang saat ini paling dikubur dalam-dalam dan paling tidak dipakai dalam penyelenggaraan pesta demokrasi terkini. Sedihnya, kebanyakan orang masih merasa bahwa bangsa ini masih melaksanakan yang namanya "Demokrasi Pancasila".
Posting: EPS #2 - MEMAHAMI MAKNA KERAKYATAN - KMBIhttps://t.co/tYRi206o9bhttps://t.co/iZJxHKI50X pic.twitter.com/0kwy9HvkXP
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 28, 2022
Kembali Menjadi Bangsa Indonesia
EPS #1 - INDONESIA UNIK - KMBI
Aug 17, 2020
Bagian ini menjelaskan keunikan Bangsa Indonesia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang ada di dunia. Banyak yang tidak menyadari bahwa Bangsa Indonesia ternyata adalah satu-satunya di dunia yang bangsanya terlahir dahulu sebelum negaranya dibentuk. Ini menjadikan Bangsa Indonesia unik. Premisnya, jika Bangsa dan Negara Indonesia itu sejarah terbentuknya unik, maka sudah seharusnya sistem bernegaranya juga unik dan tidak perlu mengekor pada konsep bernegara yang ada pada bangsa-bangsa lainnya.
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 28, 2022
Kembali Menjadi Bangsa Indonesia
PROLOG - KEMBALI MENJADI BANGSA INDONESIA - KMBI
Aug 16, 2020
Bagian ini adalah refleksi 22 tahun demokrasi yang dijalankan Pasca-Reformasi, di mana hingar bingar "pesta demokrasi" tersebut ternyata belum mendekatkan bangsa ini kepada cita-cita "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Dan trilyunan dihabiskan negara untuk membiayai pesta demokrasi yang sangat mahal ini, sehingga ini menjadi salah satu faktor pendorong perilaku korupsi di kalangan pejabat pemerintahan. Tentunya pertengkaran sesama anak bangsa akibat isu politik juga kian memanas. Sentimen suku, agama, dan ras belum pernah terjadi sedemikian hebatnya seperti saat ini. Pertanyaannya : apakah kehidupan berdemokrasi semacam ini harus terus dipertahankan, ataukah terbuka jalan alternatif yang bisa mengupayakan kehidupan berdemokrasi yang murah dan tidak memecah belah anak bangsa?
Posting: PROLOG - KEMBALI MENJADI BANGSA INDONESIA - KMBIhttps://t.co/MgmdgdvRIOhttps://t.co/wgmzRB6YVf pic.twitter.com/FV1jRY8Kil
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 28, 2022
KEDAULATAN AGAMA - Yudhie Haryono
Apa yg harus kita kontribusikan sbg orang beragama dlm konteks memastikan Indonesia menjadi Raya.
Kedaulatan Agama - Suara Nasional
Menggambar Takdir - Tinta Emas
Prof. Yudhie Haryono: Kedaulatan Agama #PayungTeduh #MenggambarTakdir
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 26, 2022
Apa yg harus kita kontribusikan sbg orang beragama dlm konteks memastikan Indonesia menjadi Raya.https://t.co/GVOsBqc6YY
Dialog, PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER - dr. Zulkifli Ekomei
Karakter Konstitusional "BERKETUHANAN" - Yudhie Haryono
Karakter Konstitusional "BERKEMANUSIAAN" - Yudhie Haryono
Karakter Konstitusional "BERPERSATUAN" - Yudhie Haryono
Karakter Konstitusional "BERMUSYAWARAH" - Yudhie Haryono
Karakter Konstitusional "BERKEADILAN" - Yudhie Haryono
Teaser #12. PENDIDIKAN BERKONSTITUSI - Yudhie Haryono
Streaming #12. PENDIDIKAN BERKONSTITUSI - Yudhie Haryono
Kaji Ulang UUD'45 Hasil Amandemen, Menuju Kembali ke UUD'45 Asli
UTUSAN GOLONGAN DI MPR RI Jhohannes Marbun, M.A Peneliti Senior Nusantara Centre Jakarta Ada 2 (dua) permasalahan yang muncul akibat adany...